Manis.
Kata manis selalu dikaitkan dengan hal-hal yang enak dan menyenangkan.
Memang tidak salah bila kata manis hampir selalu dikaitkan dengan hal-hal tersebut di atas. Selain itu, karena manis adalah rasa berarti juga identik dengan sumber-sumber yang bisa menghasilkan rasa tersebut, kenangan gula misalnya.
Ya, gula memang manis tapi tidak selalu ‘manis’. Iya, tidak selalu ‘manis’ karena gula termasuk salah satu bahan pokok yang musiman (kalau boleh pinjam istilahnya pedagang buah). Ada saat-saat atau musim-musim dimana kebutuhan gula ini meningkat secara drastic dan signifikan, salah satunya adalah pada saat bulan Ramadan. Karena kebutuhan meningkat, sedangkan secara ketersediaan dalam keadaan tetap maka secara ilmu ekonomi dapat dipastikan jika harganya dapat melonjak.
Tetapi untungnya, Ramadan tahun ini kita dapat bernafas lega karena PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertanggung jawab terhadap urusan gula-menggula ini menjamin bahwa harga gula berada di kisaran Rp 12.500 – Rp 13.000 per kilogram (kg) nya. Harga gula yang beredar di pasar sekitar Rp 15.000 per kilogram nya. RNI mencoba mengurai masalah ini dengan menambah stok gula khususnya di Jawa Barat sebanyak 400 ton. Daerah lain pun nantinya akan mendapat tambahan stok pula dari RNI.
Terkait produksi pihaknya memberi jaminan bahwa seluruh pabrik gula milik RNI mulai beroperasi sejak awal Juni, pihaknya juga menyampaikan bahwa kekosongan stok yang terjadi beberapa waktu lalu karena keterlambatan proses produksi.
“Sebanyak 58 pabrik gula mulai giling di awal Juni, jadi kalaupun sampai Mei agak kosong karena belum mulai produksi, sekarang sudah” pungkas Agung P Murdanoto, Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi RNI.
Jadi tenang aja, sob, kita masih bisa merasakan yang manis-manis kok, karena stok kenangan gulanya aman.